(DESAINER MODA / Majalah NOOR / Desember 2013 / Teks by Diah Kurnia)
Kecantikan busana oleh wanita yang menyandang gelarMagister Sains Of Psychology ini memberikan point of interest dengan detail pada bagian pinggang ke bawah. Salah satunya, cutting blazer yang dibuat menutup pinggul dengan menambahkan kain lurik, dibentuk 2 (dua) tingkat sehingga sesuai dengan konsep busana muslim, menambah kesan elegan dan syar’i. Selain itu, Syoraya juga memasukkan tema Volcanize dengan warna sedimen tanah dan oranye yang merefleksikan emosi lahar sebuah gunung.
Banyak hal menginspirasi karya tangan dinginnya, “Karena ide adalah sesuatu yang abstrak, jadi segala sesuatu bisa menjadi inspirasi kemudian dikreasikan sekaligus dituangkan dalam rancangan busana saya. Terkadang liburan atau hanya sekedar mendinginkan kepala bisa melahirkan sebuah ide.” Ungkap Syoraya menjelaskan mengenai inspirasinya.
Meski belajar secara otodidak, wanita muda ini juga mengakui memang membutuhkan waktu dan penuh kesabaran untuk melihat perkembangan dunia desain, baik belajar bertindak cepat, sampai belajar mengkombinasikan agar karyanya selalu inovatif. Melakoni peran sebagai seorang desainer busana muslim tentu memiliki tantangan besar dengan selalu belajar memahami wawasan tentang dunia fashion selanjutnya konsisten dengan label yang diciptakan hingga berkembang.