“Rupanya benar ya kasih ibu sepanjang hayat. Kemudian apa yang mestinya saya renungkan?” Sambil bengong menelaah.
Jujur saja, tidak ingat bagaimana Ibu saya menanamkan ilmu mandirinya secara step-by-step pada saat usia saya masih balita (Bawah Lima Tahun). Dari kegiatan Melatih Kemandirian bersama Anak kemudian makin lama makin jauh meresapi.
Banyak pemikiran terlintas salah duanya adalah “Bagaimanakah sebaik-baiknya cara mendidik Anak, apakah sikap saya sudah benar?” Atau melintas, “Sepertinya Yangti satu langkah lebih baik dalam mendidik anaknya dulu daripada saya yang masih banyak khilaf dan jauh dari sempurna.”

Mamak Bekali Diri sebagai Contoh
Orang tua adalah sample bagi keturunannya. Bebenah diri menjadi satu pilihan Mamak untuk memulai games.
Kalau input Mamak bagus, insya Allah ke anak-pun hasilnya bagus tidak masalah meski bergerak perlahan dalam proses. Seperti pada kegiatan untuk Bro Sist Bersaudara, sebelum memulai Mamak membriefing diri sendiri terlebih dulu dengan strategi meski untuk hal yang sederhana seperti membereskan mainan.
Kalau Mamak tidak pintar-pintar atur strategi, Bro Sist Bersaudara tidak antusias mengikuti arahan. Demi menjaga antusias emang kudu pakai trik. Hehehe.
Merasa diri belum maksimal mengajarkan rasa mandiri pada anak, semoga selalu diberikan kesempatan untuk perbaikan dan membersamai.
Ketika Sabar adalah Kuncian Mendidik
Dimana ya Mamak mencari bekal sabar dan ikhlas yang luas dalam melatih anak – anak menjadi lebih mandiri? Pernah bertanya kepada Yangti kemudian beliau menjawab, “Ini semua didapat dari pengalaman untuk jadi lebih baik setiap harinya.”
Terimakasih Gusti nu Agung, percayakan genggaman Kakak dan Adek di tangan saya. Mudah-mudahan selalu bisa menemani sejak jejak merangkak hingga kalian terbang meninggi. Semoga kita bisa sama – sama saling menjaga sabar untuk selalu harmoni.
Penutup aliran rasa ini,

Terimakasih Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, selalu memberikan pencerahan untuk membuat Mamak satu ini menjadi lebih “berpikir dua kali” mengekplorasi kegiatan bersama Anak dan keluarga sehari-hari.
Bekal materi ini, seperti bala bantuan mata angin kepada aktivitas Bro Sist Bersaudara menjadi lebih beritme alias teratur, mengurangi random hingga pengetahuan rasa konsisten. Salam hangat untuk semua Ibu Hebat. Sekian.
___________________________________ Terimakasih atas apresiasinya Institut Ibu Profesional:



Leave a Reply